Di bidang forensik komputer, memulihkan data yang dihapus atau
dirusak dari komputer merupakan pekerjaan mudah asalkan hardisk masih
dalam kondisi baik. Jadi, jangankan cuma file, surat rahasia dari
pejabat yang sudah dihapus, data yang telah diformat pun masih bisa
”dihidupkan” kembali.
Kini seiring kemajuan perangkat lunak (software) dan makin terbukanya
kebebasan berbagi pengalaman melalui internet, pekerjaan memulihkan
data tidak lagi pekerjaan berat. Seorang anak sekolah dasar asal
memiliki software untuk memulihkan data, hanya dengan beberapa kali
klik, bisa mendapatkan kembali file yang terhapus.
Pada sistem operasi Windows, ketika file dihapus, sebenarnya file itu
tidak langsung hilang. Windows bahkan menyediakan fasilitas Recycle Bin
yang bisa memulihkan (restore) file yang telah dihapus.
Bagaimana jika file di recycle bin itu sudah dihapus permanen?
Jawabannya tetap sama: file masih tetap bisa dipulihkan. Pekerjaan
memulihkan file yang telah dirusak atau dihapus ini termasuk pekerjaan
”forensik” yang mengasyikkan dan bisa dibilang mudah.
Mengasyikkan karena dengan proses itu kita berharap-harap cemas untuk
mendapatkan banyak file berarti. Dikatakan mudah karena sekarang ini
sudah tersedia banyak tools, terutama software yang mudah didapatkan,
baik gratis maupun berbayar.
Pekerjaan memulihkan data ini sudah lama ditekuni, bukan saja oleh
para pencari bukti kriminal, tapi juga teknisi komputer. Bagi teknisi
komputer, memulihkan data ini sama mudahnya seperti meng-install
software yang sehari-hari mereka lakukan.
Banyak yang tidak tahu bagaimana memulihkan file yang telah dihapus
dari recycle bin karena Windows sendiri memberi tahu kalau sudah dihapus
dari recycle bin berarti sudah dihapus permanen. Sebenarnya, ketika
file dihapus dari recycle bin, Windows hanya memberi tahu kalau ruang
disk yang dipakai file tadi bisa digunakan kembali. Jika ruangan kosong
itu ditimpa file baru, kemungkinan memulihkan file memang lebih berat,
tapi tetap masih bisa diatasi oleh software berbayar.
”Software” gratis
Hanya dengan mengandalkan mesin pencari, misalnya Google, dengan
mengetikkan kata kunci, seperti ”free recovery data”, akan muncul banyak
alternatif perangkat lunak yang bisa digunakan. Salah satu yang
ditemukan adalah Undelete Plus (www.undelete-plus.com).
Software Undelete Plus ini sebenarnya tidak gratis, tapi dibanderol
dengan harga 29,95 dollar AS. Hanya, saat dikunjungi, perangkat lunak
tersebut sedang memberi penawaran gratis untuk kepentingan individual
yang nonprofit. Di pengumuman situs Undelete Plus disebutkan, penawaran
gratis itu terbatas waktunya, tapi tidak disebutkan sampai kapan
berlaku.
Selain gratis, hebatnya file instalasi software ini hanya sebesar 851
kb. Dengan besaran file kurang dari 1 MB dan fungsi yang begitu
bermanfaat, tak bisa dimungkiri perangkat lunak ini banyak mendapatkan
penghargaan dari berbagai lembaga. Perlu disampaikan juga,
software-software serupa biasanya memiliki ukuran file hingga ratusan MB
sehingga susah untuk diunduh dari Indonesia.
Selain berjalan normal untuk memulihkan file yang telah dihapus di
komputer, software ini juga bisa digunakan untuk menghidupkan kembali
file-file di USB flash drive atau di compact flash yang digunakan kamera
digital.
Pada tes yang dilakukan untuk memulihkan file-file di komputer, file
yang telah dihapus tahun 2004 pun masih sempat nongol dan bisa
dipulihkan. Harus dipahami, tak semua file yang telah dihapus berhasil
dipulihkan karena sektor yang dipulihkan itu telah terisi oleh file
lain.
Pada uji coba di USB flash drive yang baru dibeli sekitar enam bulan
yang lalu, semua file yang pernah ada di USB flash itu masih bisa
dipulihkan. Bahayanya, file-file dari virus ternyata juga bisa
dipulihkan dan bisa menginfeksi ulang.
Kehilangan foto secara tak sengaja, misalnya menghapus file yang
salah, baik menghapus dari kamera digital maupun dari komputer, juga
masih bisa dipulihkan. Hanya, ketika media penyimpanan digital (misalnya
Compact Flash) itu sudah diformat oleh kamera, software Undelete Plus
tak mampu memulihkan.
Undelete Plus bisa berjalan pada sistem operasi Win
95/98/Me/NT/2000/XP/2003/Vista. Program ini mendukung semua sistem file
Windows FAT12/16/32,NTFS/NTFS5 dan juga bisa memulihkan gambar yang
telah dihapus pada media compact flash, SmartMedia, MultiMedia, dan
secure digital.
”Software” berbayar
Pada software berbayar, kemampuan memulihkan data, baik pada sistem
operasi Windows, Mac, Linux, maupun Novell, semakin mengagumkan. Di
Indonesia para teknisi komputer sudah lama akrab dengan perangkat lunak
ini.
”Kami sering menggunakan software Get Data Back. Software ini hebat
sekali karena bisa memulihkan berbagai jenis data yang telah dihapus
permanen. Saya juga pernah menggunakan perangkat lunak Tiramisu, tapi
kemampuannya tak sehebat Get Data Back,” kata Hasan Thawil, teknisi
jaringan komputer.
Hasan pernah mencoba memindai hardisk yang sudah lima kali diformat,
hasilnya mengejutkan. ”Saya masih bisa mendapatkan file lama, padahal
hardisk itu sudah lima kali saya format,” ujarnya.
Get Data Back ini dibanderol dengan harga bervariasi. Untuk NTFS Data
Recovery dan FAT Data Recovery harganya 49 dollar AS. Get Data Back
juga bisa memulihkan e-mail yang telah dihapus, MS Outlook Recovery,
misalnya, dibanderol 29 dollar AS.
Pemulihan data yang dilakukan meliputi data yang telah terhapus,
hilang dan tak bisa diakses, serta file yang rusak. Dengan banyaknya
alat bantu ini, peluang untuk mendapatkan berbagai bukti digital dari
komputer untuk kepentingan penyidikan semakin tinggi dan semakin
menyenangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar